Bagaimana sih prospek bisnis fotografi? Mari kita bahas beberapa realitas fotografi yang saya amati saat ini. seperti yang di paparkan oleh Enche jin, seorang fotografer pro indonesia.
Harapan
Tergantung apa yang kita inginkan dari fotografi. Jika harapan kita tinggi, contohnya mau jadi kaya raya dalam waktu yang relatif singkat (dibawah 5 tahun), saya pikir lupakan saja karir/bisnis fotografi. Jika harapannya sedikit diturunkan, misalnya untuk menafkahi keluarga kecil, hidup agak pas-pasan tapi bisa nabung, nah mungkin masih realistis. Atau ada juga yang cukup puas sebagai fotografer freelance di hari Sabtu-Minggu sambil mempertahankan pekerjaan utama. Lumayan kan, sehari dibayar Rp. 500.000-2.5 juta. Kalau kerja kantoran, rata-rata cuma dapat 100-200 ribu saja per harinya.
Bukan berarti menjadi fotografer akan miskin terus. Bisa saja naik jadi kelas menengah keatas. Hal ini bisa dicapai dengan melakukan spesialisasi, misalnya spesialisasi fotografi pernikahan, fotografi produk, fotografi komersial/iklan, fashion dan sebagainya. Seiring reputasi bertambah, harga dan ujung-ujungnya penghasilan bisa bertambah. Selain itu, harus belajar dan mempraktikkan manajemen dan marketing yang baik.
Model bisnis fotografi
Fotografer yang berjiwa wirausaha, akan mengembangkan bisnis fotografi. Tapi fokus utamanya berubah menjadi pencitraan (branding) dan juga marketing (mencari klien) daripada fotografinya. Fotografi itu sendiri kebanyakan ditangani fotografer lainnya (baik freelance atau karyawan). Untuk bisnis fotografi ini, bisa menghasilkan uang yang lumayan. Dalam waktu 5 tahun, jika dikelola secara benar dan dibantu sedikit keberuntungan, bisalah untuk beli rumah sendiri, minimal cukup untuk DP hehe.
Bagi yang gak telaten dalam mengatur cashflow (aliran uang), hidup bisa berantakan, karena meskipun kadang kita bisa dapat job gede, katakanlah nilai proyeknya seratus juta dan bisa dikerjakan dalam waktu satu bulan. Tapi 3 bulan berikutnya bisa gak dapat kerjaan apapun. Apakah Anda dan keluarga sudah siap mental?Untuk yang single fighter, agak sulit, karena waktu yang membatasi kita. Bisa saja dengan mengincar klien yang kelas atas, yang berani bayar dengan harga tinggi, misalnya perusahaan top, atau klien kaya (wedding/family portrait). Tapi menurut saya agak sulit dengan rencana bisnis untuk bisa kaya raya apalagi dalam waktu singkat. Karena jika kita seorang ahli pun, kita perlu reputasi yang tidak bisa dibangun atau dibeli dalam waktu singkat.
Kedua, pasar fotografi kelas atas sebenarnya menciut karena persaingan antar fotografer yang semakin ketat, dan ini diperparah dengan murahnya stock photography dan perkembangan digital illustration/photoshop yang lebih terjangkau daripada memesan jasa fotografi yang meliputi ongkos produksi yang tinggi (uang transport, akomodasi, model, lokasi, sewa alat dsb).
Dunia fotografi pro di Indonesia
Di Indonesia, bayaran untuk fotografer pro cenderung lebih rendah dibandingkan dengan di luar negeri, maka itu banyak fotografer Indonesia bertalenta tinggi banyak yang memilih bekerja atau mencari job di pasar internasional. Sebagai gambaran, kalau motret satu acara, di Indonesia, kisarannya sekitar 1 juta sampai 5 juta per hari. Di Amerika Serikat, sepengetahuan saya seorang fotografer pro dibayar rata-rata adalah 30 juta per hari. Tapi ada juga “super-photographer” yang dibayar ratusan juta per harinya. Kebayang kan kesenjangannya?
Banyak media lokal, seperti majalah bersedia membayar sangat sedikit untuk jasa fotografer. Contoh: 200 ribu per foto, atau kadang-kadang per rubrik (satu set foto). Meski dihargai sangat minim, banyak fotografer pro melakukan hal itu karena untuk tujuan pencitraan/branding. Fotografer berpikir: iklan gratis kapan lagi. Tapi dengan bayaran segitu, tentunya kita tidak bisa mengandalkan dari penghasilan memotret untuk media sepanjang hidup.
Bukan maksud saya untuk melemahkan niat/tekad kalian untuk meniti karir di fotografi. Tapi saya bertujuan untuk memberikan sedikit gambaran yang realistis tentang kondisi tentang potensi yang ada, terutama soal keuangannya, supaya dapur tetap ngebul, makanan tersedia di meja, dan supaya kita semua lebih bijak dalam menentukan langkah selanjutnya.
Belum ada tanggapan untuk "Prospek bisnis fotografi"
Posting Komentar